Medan - Upaya Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan
Gas (BPH Migas) mengatasi penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) di
Sumatera Utara (Sumut) menemui banyak hambatan. Di Kota Medan tim
diserang, sementara di Kota Tanjung Balai informasi operasi bocor.Berbicara kepada wartawan, Sabtu (12/10/2013) malam, Wakil Ketua Komite BPH Migas Fanshurullah Asa menyatakan mereka sudah beberapa hari berada di Sumut. Mereka menggelar operasi penertiban di beberapa tempat menyusul banyaknya laporan yang masuk.
"Tetapi ternyata informasi operasinya bocor. Jadi tidak ditemukan," kata Fanshurullah Asa kepada wartawan melalui telepon.
Operasi di Tanjung Balai itu berlangsung pada Jumat (11/10/2013). Tim melakukan pemeriksaan ke lokasi Agen Premium Minyak Solar (APMS) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Paiman. Berdasarkan informasi awal, solar bersubsidi yang dipasok ke lembaga penyalur ini biasanya dialihkan ke kapal, dan kemudian dijual di tengah laut.
"Diduga, sesuai laporan masyarakat, menyalahgunakan solar subsidi untuk dijual lagi kepada yang tidak berhak sesuai peraturan," tukas Fanshurullah.
Tapi itulah, karena operasi bocor maka tidak ada bukti yang diperoleh. Begitupun, operasi di tempat lain dilanjutkan, yakni di lokasi penimbunan BBM ilegal di Jalan Yos Sudarso KM 10,5, Medan. Operasi ini tidak bocor, namun tim diserang massa sehingga pimpinan tim Kolonel Dadang Pranajaya dari Polisi Militer TNI Angkatan Udara, terluka.
Posting Komentar