
"Kita duga pelaku kabur ke arah Jawa Barat bagian Pantura," kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Khoiri, saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (13/10/2013).
Khoiri menambahkan kalau komplotan yang dikejarnya bukan sembarang. Komplotan curanmor yang diburu polisi itu merupakan pencuri profesional.
"Mereka perofesional, makanya kita kejar terus," tuturnya.
Meski mereka profesional, polisi mengaku kalau penembakan itu bukan karena kelalaiannya. Alasannya, gerak-gerik Robin saat dikejar polisi sangat mencurigakan. Walaupun pada akhirnya polisi mengakui kalau Robin bukanlah target yang dituju.
"Dia kabur jadi kan kita curiga," pungkasnya.
Peristiwa salah tembak ini terjadi pada Jumat 10 Oktober 2013 kemarin. Saat itu polisi sedang mengejar pelaku curanmor ke daerah Tugu Jakarta Utara, Jumat 10 Oktober pukul 22.00 WIB. Di Tugu, Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Khoiri berhasil menangkap satu orang pelaku beserta barang bukti mobil Gran Max.
Usai menangkap satu pelaku, polisi melakukan pengembangan dan mencurigai Daihatsu Terios. Warga kemudian menunjuk mobil Rush yang dikendarai Robin. Karena Rush dan Terios memiliki kemiripan, maka polisi pun memberondong mobil Robin dengan 4 tembakan.
Atas kejadian ini, polisi siap bertanggungjawab mulai dari pengobatan hingga memperbaiki mobil Robin yang bolong-bolong akibat peluru. Kapolres Jakbar dan jajarannya juga sedang mengunjungi Robin di RS Pelabuhan Jakut.
Posting Komentar