
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku pemerintah siap mengeluarkan kebijakan untuk menangani hal tersebut. Terutama untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tidak melambat terlalu dalam.
"Kita bikin kebijakan, bukan dalam pengertian bertentangan dengan BI, tapi bagaimana agar perlambatan pertumbuhan tidak terlalu berat. Itu kebijakan yang mau kita keluarkan November dan Desember. Kalau BI naikkan BI rate bisa lambatkan pertumbuhan, kita coba netralisir dengan kebijakan-kebijakan yang diharapkan bisa stimulasi ekonomi," ujar Bambang di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Kebijakan yang dimaksud adalah terkait investasi dan dorongan untuk keseimbangan pada neraca perdagangan. Ini dinilai dapat menetralisir kebijakan BI yang menaikan bunga acuan.
"November ini kita akan buat kebijakan yang lebih kepada trade balance. Desember lebih ke investasi. jadi tak ada solusi instan tuk dorong pertumbuhan dalam waktu pendek. kecuali pada kuartal IV belanja modal anggaran bisa ditingkatkan plus jaga daya beli masyarakat," paparnya.
Di samping itu, Bambang mengaku perlambatan ekonomi akan menambah angka pengangguran. Karena lapangan kerja tidak tersedia untuk mengimbangi angkatan kerja yang ada. Untuk itu insentif pajak untuk perusahaan padat karya yang dikeluarkan beberapa waktu lalu harus segera diimplementasikan.
"Itu sudah di kemarin tax break. Itu jalan, implementasinya masih luas kemungkinannya. Ya artinya kalau pertumbuhan melemah pasti ada dampaknya ke lapangan kerja. Makanya kita mau jaga," ujar Bambang.
Posting Komentar