
"Saya sebagai Ketua Wantim akan terus mencermati kiprahnya supaya betul-betul memperlihatkan apa yang menjadi semangat perjuangan Partai Golkar. Supaya jangan nampak ada konflik-konflik kepentingan dalam posisi jabatan politik Golkar," tutur Akbar di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (28/12/2013).
Akbar berbicara di sela acara 'Refleksi 100 Tahun HM Yunan Nasution'. Akbar menyatakan Golkar memperjuangkan kepentingan rakyat. Namun di sisi lain, Keluarga Atut dikenal publik membangun dinasti politik yang dinilai pengamat dan politisi tak peduli dengan keadaan masyarakat Banten.
"Kalau sudah terpilih ya harus kita dukung. Walaupun saya pribadi menghendaki sebaiknya pimpinan Golkar di sana adalah orang-orang yang juga mendapatkan dukungan dari masyarakat dan diterima masyarakat," kata Akbar.
Dengan terpilihnya Tatu, Dinasti Atut nampak bertahan di Banten. Padahal, elektabilitas Golkar di Banten menjadi disorot karena citra buruk Dinasti Atut yang tersandung kasus korupsi. Akbar mengakui hal ini sebagai tantangan bagi Partai.
"Memang ini tantangan tersendiri bagi Golkar. Tentu warna dari keluarga Atut menjadi masih tampak di Golkar," kata Akbar.
Posting Komentar