Jakarta - Bupati Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur
(NTT) Marianus Sae memblokir bandara Turelelo Soa, NTT, karena tak
mendapatkan tiket pesawat Merpati. Akibatnya satu penerbangan Merpati
dari Kupang ke bandara di Ngada itu harus putar balik pada Sabtu (21/12)
pagi. Sang Bupati mengklaim sudah memberikan peringatan.
Namun
Marianus tak mau disalahkan, ia menyatakan pihak bandara dan Merpati
telah diperingatkan tentang pemblokiran pada Jumat (20/12) sore. Namun
penerbangan itu tak menggubris ancaman sang bupati.
"Merpati kan
sudah tahu, mereka terbang itu tanggal 21 Desember. Saya berjuang untuk
tiket tanggal 20 Desember dari pukul 13.00 WITA sampai pukul 16.00 WITA,
saya sudah kasih tahu pemblokiran tanggal 21 Desember itu pas pukul
16.00 WIB tanggal 20 Desember," kata Marianus saat berbincang dengan dradioqu.com, Minggu (22/12/2013).
Seperti yang diketahui, Satpol PP
Kabupaten Ngada mendapatkan perintah dari Marianus untuk memblokir
landasan menggunakan mobil. Alhasil sebuah penerbangan Merpati dengan
rute Kupang-Turelelo Soa harus kembali ke Bandara El Tari Kupang.
Pejabat
yang juga politisi PAN itu mengaku ancaman dikeluarkan karena pihak
Merpati tak melayaninya dengan baik saat hendak memesan tiket. Baginya,
pengguna fasilitas seperti bandara yang berasal dari pajak masyarakat
Kabupaten Ngada harus turut bertanggungjawab pada pembangunan daerah.
"Saya
merasa ini bandara fasilitasnya kan pakai uang rakyat, kami yang
siapkan dan persoalan bandara kami yang menyelesaikan seperti pembebasan
lahan. Kamu pakai fasilitas itu, kami tidak persoalkan, kami juga tidak
pernah minta tiket gratis. Kamu yang mencari uang di daerah ini juga
harus memiliki rasa tanggung jawab ke daerah," kata Marianus.
Akibat
tak mendapatkan penerbangan Sabtu (21/12) pagi itu, Marianus pun
memohon DPRD Kabupaten Ngada untuk menunda rapat paripurna yang hendak
membahas penetapan APBD tapi permintaannya tidak dikabulkan. Sehingga
bagi Marianus, tindakan Merpati yang disebutnya 'telah merugikan'
Kabupaten Ngada itu adalah ketidakadilan.
"Pengadaan bandara itu
dari uang rakyat, APBD Kabupaten Ngada yang kecil ini. Mereka tak
bertanggungjawab, kami yang bayar dan bangun kabupaten ini, tapi kalau
mereka yang menggunakan fasilitas daerah untuk keuntungannya, tidak
adil," tutup Marianus.
Home » TIPS-TIPS NEWS » Bupati Ngada Sadar Aksinya Blokir Bandara Merupakan Kasus Pertama di RI
Posting Komentar