Butuh Mobile Toilet, Warga Diminta Koordinasi Camat dan Lurah

Jakarta - Tidak terjangkaunya sarana kebersihan, khususnya mobile toilet ke tempat-tempat pengungsian, diakibatkan kurang adanya koordinasi antara warga pengungsi dengan pemerintah setempat.

Karena itu, Kepala Dinas Kebersihan DKI, Unu Nurdin meminta warga di lokasi pengungsian yang membutuhkan sarana kebersihan, seperti mobile toilet, melakukan koordinasi dengan lurah dan camat di wilayahnya masing-masing.

“Bagi warga yang membutuhkan sarana kebersihan, terutama mobile toilet, sebaiknya melakukan koordinasi dengan camat dan lurah. Supaya kita bisa meletakkan sarana kebersihan di lokasi yang tepat dan paling dibutuhkan warga,” kata Unu di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (21/1).

Tidak ada koordinasi yang benar antara warga dengan lurah atau camat, lanjutnya, sering kali membuat mobile toilet tidak sampai ke tempat tujuan. Karena ternyata akses jalan terganggu, tertutup genangan air yang tinggi atau ternyata tidak terlalu dibutuhkan warga.

Sejak bencana banjir terjadi pada 12 Januari hingga hari ini, Selasa (21/1), Dinas Kebersihan telah mengerahkan 22 unit mobile toilet ke lokasi pengungsian di empat wilayah. Total jumlah mobile toilet yang dimiliki Dinas Kebersihan mencapai 38 unit.

Satu unit mobile toilet memiliki tiga kamar mandi dengan kapasitas mampu menampung kegiatan MCK untuk 1.000 orang. Untuk kebutuhan air bagi mobile toilet, pihaknya telah mengerahkan sebanyak sembilan mobil tangki air bersih dan tiga mobil tangki air kotor. Seluruhnya tidak hanya beroperasi di satu wilayah, namun terus berkeliling setiap hari.

“Bukan hanya itu, kita juga sudah menyebar mobile toilet VIP untuk jaga-jaga. Tetapi hingga saat ini, seluruh persediaan mobile toilet untuk para pengungsi masih cukup. Kalau nanti kurang, kita akan menyewa lebih banyak lagi mobile toilet,” tuturnya.

Harian Berita Online Redaksi: (021) 7302576. NEWS CENTRE:(021) 41256516, Hunting. Iklan: 085883337489 - 081212223581