
Warga memenuhi pemakaman baik di dalam maupun di luar makam. Ada yang duduk-duduk di pelataran makam. Banyak juga yang berdiri dan bersila sambil mengucap doa dan tahlil.
Pengageng Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Djatiningrat mengatakan Gusti Djoyo dimakamkan bersebelahan dengan GKR Anom yang merupakan kakaknya, namun beda ibu. Dan juga KGPH Hadibroto, dan yang lainnya.
Sri Sultan Hamengku Buwono X sendiri tidak ikut hadir di pemakaman. Hal ini karena memang paugeran atau aturan di keraton Yogyakarta. Bahwa jika sudah bertahta menjadi Sultan, maka tidak diizinkan mendatangi makam Kotagede maupun Imogiri.
"Memang paugerannya, Sultan tidak dilarang datang ke makam, baik Kotagede maupun Imogiri. Termasuk makam ayahandanya sendiri," kata KRT Jatiningrat di Pasarean Hastorenggo, Kotagede, Yogyakarta, Rabu (1/1/2014).
Pasarean Hastorenggo ini yang masih satu kompleks dengan makam Raja-raja Mataram merupakan makam yang hitungannya masih baru. Karena di sebelah utara sudah penuh, maka dibangun makam Hastorenggo. Setelah selesai pemakaman, prosesi selanjutnya digelar kirim doa selama 7 hari di rumah duka.
Posting Komentar