DRADIOQU

Bayi Tewas Diduga karena Kekerasan Seksual Tak Ada Dana, Keluarga Si Bayi Sempat Tolak Permintaan RS untuk Autopsi

Jakarta - Rumah Sakit Bunda Aliyah sempat meminta pihak keluarga bayi perempuan sembilan bulan yang tewas diduga akibat kekerasan seksual untuk melakukan autopsi. Namun, keluarga menolak diduga karena faktor ekonomi.

"Orang tua tidak setuju (diautopsi) setelah kita bujuk akhirnnya mau diautopsi. Karena kita jelaskan kalau penyidik yang minta maka kami tanggung," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni di Mapolres Jaktim, Jumat (11/10/2013) malam.

Mulyadi mengatakan bahwa kematian bayi mungil ini dianggapnya tidak wajar. Dia juga tak ingin berspekulasi tentang penyebab kematian si bayi.

"Penyebabnya saya nggak bisa jelasin rinci yang pasti parah," lanjutnya.

Untuk itu pihaknya juga telah memeriksa tiga orang dari keluarga si bayi.

"Masih lidik, kita anggap tidak wajar lahir sehat selama sembilan bulan sehat. lagi lucu-lucunya," lanjutnya.

Hingga saat ini polisi telah memeriksa tiga orang anggota keluarga si bayi. Termasuk di antaranya kakek dari bayi tersebut. "Kakek dari Lampung sudah menginap 2 minggu. Jadi selama dua minggu si bayi bawah pengawasan kakeknya," jelas Mulyadi.

Ditemui terpisah, salah seorang tetangga orang tua bayi itu bercerita bahwa ayah si bayi bekerja sebagai sopir truk yang saat kejadian sedang berada di Surabaya. Sedangkan si ibu sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci.

"Tiap hari memang dititipin ke kakak ipar. Namanya Emi. Kebetulan pengangguran. Sebelum kakeknya datang, anaknya sudah sakit," ujarnya.

Si bayi adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Kedua kakaknya telah meninggal karena keracunan air susu ibu (ASI).

"Anak itu pernah keracunan juga. Minum ASI lalu kuning, setelah itu berhenti dan sehat," lanjutnya.
 
Copyright © 2013. DRADIOQU.COM - All Rights Reserved
Design by Gusti Putu Adnyana Powered by idblogsite.com