Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar
Tandjung menanggapi survei internal partainya terkait pencapresan yang
menempatkan Aburizal Bakrie (Ical) berada di urutan kedua. Akbar
meyakini validitas survei yang menempatkan Ketum Partai Golkar di bawah
Jokowi tersebut.
"Saya percaya. Itu yang disampaikan begitu. Cuma
saya memang tidak ikut dalam proses pembahasannya," kata Akbar saat
dihubungi, Kamis (23/1/2014).
Meski tidak dilibatkan, namun Akbar
menyatakan survei itu dapat menjadi acuan Golkar dalam menatap Pilpres
2014. Golkar tidak boleh terlena lantaran survei internal menempatkan
Sang Ketua Umum di posisi kedua setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
yang juga notabene kader PDIP.
"Jangan kita puas dan terlena. Kita harus meningkatkan konsolidasi, dan objektivitas kader partai," katanya.
Hasil
survei internal ini disampaikan secara singkat oleh Ketua Badan
Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Pusat Sharif Cicip Sutarjo saat
memberikan sambutan di Rakornas I BKPP. Dalam survei tersebut, Jokowi
menempati posisi pertama dengan elektabilitas 26% sedangkan Ical berada
di posisi kedua dengan elektabilitas 14,4%.
Survei internal ini
digelar di 77 dapil pada Januari 2014 dan melibatkan 30.000 responden.
Jumlah ini diklaim sebagai jumlah responden survei terbanyak di
Indonesia. Sayang Cicip enggan menyebut lembaga survei yang disewa
Golkar.
Berikut urutan calon presiden dan elektabilitas berdasarkan survei internal Golkar:
1. Joko Widodo: 26%
2. Aburizal Bakrie: 14,4%
3. Prabowo Subianto: 10%
4. Megawati Soekarnoputri: 6,9%
5. Wiranto: 6,6%
Posting Komentar