Kepala BMKG, Andi Eka Sakya mengatakan, menurunnya intensitas hujan beberapa hari ke depan karena siklon tropis atau badai tropis yang terjadi di wilayah Benua Australia sudah mulai berkurang. Dengan berkurangnya siklon tropis otomatis menyebabkan intensitas hujan juga berkurang. Hal itu, menurutnya, tidak hanya terjadi di DKI Jakarta, tetapi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
"Tanggal 22, 23, dan 24 sudah akan mulai berkurang tekanannya. Terutama tekanan di Jakarta, kita melihat Inter-tropical convergent zone, itu masih terjadi. Mudah-mudahan kalau badai tropis Australia habis, saya kira akan berkurang juga," katanya, Senin (20/1).
Dikatakan Eka, meskipun pada sore hari hujan masih akan mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang, namun intensitasnya diprediksi akan lebih rendah dibanding hujan beberapa hari terakhir ini. "Memang hujan masih turun, tapi sporadis, bukan semua sekaligus di semua tempat. Tekanannya juga tidak sebesar yang kita bayangkan seperti hari-hari sebelumnya," tuturnya.
Lantaran intensitas dan curah hujan yang terus berkurang, tambah Eka, Pemprov DKI Jakarta tidak perlu untuk menaikkan status tanggap darurat di DKI Jakarta. "Saya kira nggak, Karena bebannya sudah mulai berkurang. Dalam konteks ini, BMKG selalu memberikan informasi lima hari ke depan seperti apa. Dan info itu juga kita sampaikan," terangnya.
Sebelumnya, Minggu (19/1) kemarin, Pemprov DKI Jakarta yang diwakili Plt Sekda DKI Jakarta, Wiriyatmoko dan BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Tagana menggelar rapat terbatas tentang persiapan naiknya status siaga darurat menjadi tanggap darurat banjir di DKI Jakarta. Hasil rapat itu kemudian diusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Posting Komentar