Jakarta - Warga penghuni apartemen dan rukan (rumah kantor) Graha Cempaka Mas (GCM) di Jalan Letjen Suprapto, Kemayoran, Jakarta Pusat, resah.
Apartemen Cempaka Mas di Jl. Soeprapto – Jakarta.
Pasalnya, beberapa hari ini hunian mereka digeruduk ratusan orang suruhan dari pihak yang berseteru dalam kepengurusan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS).
“Sejak Rabu lalu, ratusan orang itu tinggal di apartemen, berkumpul dan berteriak-teriak. Suasana di sini jadi mencekam. Banyak penghuni yang mengungsi ke hotel atau di rumah saudara,” kata Sari, penghuni Blok A, Minggu (2/2).
Keberadaan mereka juga membuat lingkungan apartemen kotor dan bau karena banyak yang buang hajat di areal parkir.
“Yang paling jorok di lantai basemen tempat parkir, bau pesing sangat menyengat. Banyak kotoran manusia dibuang sembarangan. Mereka menjadikan areal parkir menjadi WC umum. Kondisinya lebih kotor daripada pasar tradisional,” tutur Sari yang mengharapkan ada tindakan tegas dari kepolisian.
SELESAIKAN
Beberapa spanduk terpampang di dinding apartemen lantai 5 yang bernada provokatif.
Para penghuni berharap agar perseteruan memperebutkan kepengurusan PPRS cepat ditengahi pihak pengelola maupun Pemprov DKI Jakarta.
Sari dan beberapa penghuni lain menyesalkan sikap mereka yang berseteru saling mengerahkan ratusan orang untuk intimidasi lawan. “Pengerahan massa ini membuat permukiman jadi tidak nyaman,” timpal Ferdy, warga lainnya.
Tony, mantan Ketua Rukun Tetangga (RT) di GCM juga mengeluhkan, sikap polisi yang tak kunjung bertindak tegas.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol AR Yoyol menegaskan pihakya telah mengerahkan 200 personil guna berjaga – jaga di apartemen GCM. “Kami mengantisipasi terjadinya tindakan anarkhis,” tegas Yoyol.
Posting Komentar