![Ilustrasi jembatan gantung. [google]](http://www.suarapembaruan.com/media/images/medium2/20120219160206235.jpg)
Serang,Kontributor - Jembatan gantung sepanjang 100 meter yang menghubungkan Pasar Lama dan Kampung Baru, di Pekarungan, Kota Serang putus, akibat beban yang berlebihan.
Kejadian tersebut terjadi Selasa (21/1) pukul sekitar 15.00 WIB, menyebabkan sekitar 60 orang tercebur ke Kali Banten yang tengah meluap.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti korban yang terhanyut dan hilang. Namun, berdasarkan hasil penelusuran sementara dari tim baik dari Polda Banten, Polres Serang maupun Polsekta Serang tidak ditemukan korban yang terhanyut dan hilang.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, jembatan gantung tersebut putus ketika 60 warga berdiri di atas jembatan tersebut untuk menyaksikan meluapnya air di Kali Banten.
Akibatnya, tali pegangan sebelah kanan putus dan secara tiba-tiba semua warga terjatuh ke Kali Banten. Meluapnya air di Kali Banten menarik perhatian warga sekitar, karena sebelumnya Kali Banten tersebut dalam kondisi kering.
Namun, sejak beberapa hari terakhir ini Kota Serang diguyur hujan, air di Kali Banten langsung meluap.
Menurut keterangan warga setempat, Ny Suci (50), pada saat kejadian dia berada di sekitar jembatan tersebut.
Bahkan Ny Suci berhasil menyelamatkan beberapa korban. “Karena saya berada di dekat tempat kejadian, saya langsung menyelamatkan beberapa korban yang tercebur ke Kali Banten. Saya tidak tahu persis apakah ada korban yang terhanyut atau tidak. Namun sebagian besar korban berhasil menyelamatkan diri,” katanya.
Secara terpisah, anggota Komisi IV DPRD Banten Ayip Najib alias Duce menyesalkan Pemprov Banten yang tidak kunjung merespons usulan pembangunan jembatan gantung di Kampung Pekarungan, Kelurahan Serang, Kota Serang, menyusul putusnya jembatan yang mengakibatkan terceburnya puluhan warga ke Kali Banten tersebut.
Duce mengaku, semenjak menjadi anggota dewan, pihaknya langsung mengusulkan kepada Pemprov Banten untuk mengganti jembatan gantung itu dengan jembatan permanen. Namun hingga kini tidak mendapat respon.
"Bahkan hampir setiap reses, saya sampaikan aspirasi itu kepada Pemprov, karena memang itu aspirasi yang saya dapat saat reses di sana,” katanya.
Bahkan menurutnya, bukan hanya kepada Pemprov Banten dirinya mengajukan usulan, tetapi kepada Pemkot Serang juga ia sampaikan aspirasi tersebut.
"Bagi kami, siapa pun baik Pemrov Banten maupun Pemkot Serang yang bangun tidak masalah, tapi ternyata kedua-duanya tidak ada yang respon,” ujarnya.
Ia berharap, Pemprov Banten banyak belajar dari pengalaman dan kejadian yang ada, sehingga tidak perlu lagi ada penyesalan nantinya.
"Apa susahnya membangun fasilitas untuk warganya. Saya tahu APBD Banten mampu dan cukup sebenarnya untuk sekedar membangun jembatan itu, tinggal kepekaan dan kepeduliannya saja," katanya.
Padahal menurutnya, jembatan gantung tersebut jaraknya tidak sampai satu kilometer dari Gedung DPRD Kota Serang, namun ternyata Pemkot Serang juga seperti membiarkannya.
"Di pusat Kota Serang dan pusat pemerintahan Provinsi Banten saja masih ada jembatan seperti itu dan terabaikan, bagaimana dengan daerah di pelosok yang jauh dari pusat pemerintahan," katanya.
Posting Komentar