Jakarta - Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menyebut unsur
partainya kerap diawasi oleh orang yang diduga aparat intelijen. Bahkan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah diikuti orang tak dikenal.
"Kemarin itu Bu Megawati, rumahnya dimasukin intelijen.'Saya
mau numpang kencing, pak' gitu saja, masa numpang kencing?" ujar Tjahjo
usai mengikuti acara konsolidasi anggota KPU di JCC, Senayan, Jakarta,
Selasa (4/2/2014).
Selain kejadian janggal tersebut, Tjahjo
bercerita soal rangkaian mobil Megawati yang disusupi oleh orang-orang
yang tak dikenal. Bahkan ada yang nekat ikut hingga Megawati berada di
pesawat terbang.
"Ketum kami yang presiden ke-5 itu bisa
disusupi, apalagi parpol yang lain?" tutur anggota komisi intelijen dan
pertahanan DPR itu.
Tjahjo mengungkap kan hal itu sebagai warning
bagi masyarakat umum dan parpol lain atas perilaku 'menyimpang' aparat
intelijen tersebut. Tjahjo sendiri mengaku tidak tahu apa motif
orang-orang tersebut.
"Ya kami tidak ingin mempermasalahkan.
Pasti orang sudah menyusup di lambang partai kami, pimpinan kami, itu
pasti punya niat yang nggak bagus. Mungkin hanya mau nyadap kek, atau
mau mengikuti kemana," ungkapnya.
Ada empat poin yang menurut
PDIP sebagai syarat demokrasi pada pemilu 2014. Pertama KPU dan Bawaslu
netral. Kedua aparat keamanan seperti TNI dan Polri netral. Ketiga
sistem IT KPU harus diperbaiki hingga transparan. Keempat peran
intelijen harus dihilangkan.
"Makanya kemarin kami menolak Lemsaneg kan, karna Lemsaneg bagian dari intelijen. Akan lebih baik di luar, gitu saja," tutupnya.
Posting Komentar